Yang suka ngopi pasti tau Starbucks kan? Gerai kopi yang udah terkena di mana-mana. Nah, kan seru kalau tau sejarahnya Starbucks gimana ceritanya sampe jadi kedai kopi paling besar di dunia. Heres the story..
Starbucks Company adalah sebuah perusahaan atau jaringan kedai kopi di AS, tepatnya di Seattle, Washington oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker. Howard Schultz lalu bergabung dengan Starbucks dan terispirasi oleh bar di Italia dan membuka jaringan II Giornale (nama awal Starbucks) pada 1985. Tak lama setelah itu, Baldwin, Siegel, dan Bowker membeli Peet's Coffe and Tea, II Giornale dijual kepada Howard dan kemudia diganti namanya menjadi Starbucks pada 1987. Dengan 15.012 kedai kopi di 44 negara, membuktikan bahwa Starbucks adalah kedai kopi terbesar di seluruh dunia. Selain menjual minuman hangat yang berbasis espresso, Starbucks juga menjual minuman dingin, makanan ringan, dan secangkir biji kopi.
Starbucks yang pertama kali dibuka di Seattle pada tahun 90an dan terus berkembang pesat sampai tahun 2000an. Sebenarnya, pada tahun 2008 Starbucks memiliki 16.226 kedai, tapi pada saat itu, Starbucks memutuskan untuk menutup 600 kedainya dan memberhentikan 1000 pegawainya karena melemahnya perekonomian di AS. Penutupan dan pemberhentian pegawai ini menjadi akhir dari pertumbuhan pesat Starbucks sejak 90an.
Kedai Starbucks pertama di luar Seattle yang dibuka adalah di Vancouver dan Chicago. Dan cabang pertama di luar Amerika adalah di Tokyo, Jepang.
Dalam perkembangannya, Starbucks juga mengalami jatuh-bangun. Di AS misalnya, sempat ada beberapa warga yang menganggap Starbucks ini merupakan homogenisasi dari budaya Amerika. Starbucks pun mendapat beberapa serangan, seperti coretan di dinding, penuangan lem pada kunci pintu dan jendela kedai untuk menyulitkan pelanggan masuk ke dalam, sampai yang terparah adalah penempelan pengumuman dengan kop surat palsu Starbucks yang isinya adalah penyesalan atas penutupan ratusan kedai Starbucks di seuruh dunia.
Seiring dengan berjalannya waktu, Starbucks Company juga mengembangkan divisinya; Starbucks Entertainment dengan merk Hear Music yang memasarkan buku, musik, dan film.
Sekarang ini, sudah banyak kedai Starbucks yang menyediakan Wi-Fi, jadi penikmat kopi bisa makin nyaman banget untuk ngopi di Starbucks. Selain memang kopinya yang enak, suasananya juga nyaman banget.
Starbucks kini sudah bisa ditemui di berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk di Indonesia sendiri, hak waralaba Starbucks dimiliki oleh Mitra Adi Perkasa.
Oya foodlovers, mau makan ENAK dan MURAH? Coba deh buka http://lapar.com/
Starbucks Company adalah sebuah perusahaan atau jaringan kedai kopi di AS, tepatnya di Seattle, Washington oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker. Howard Schultz lalu bergabung dengan Starbucks dan terispirasi oleh bar di Italia dan membuka jaringan II Giornale (nama awal Starbucks) pada 1985. Tak lama setelah itu, Baldwin, Siegel, dan Bowker membeli Peet's Coffe and Tea, II Giornale dijual kepada Howard dan kemudia diganti namanya menjadi Starbucks pada 1987. Dengan 15.012 kedai kopi di 44 negara, membuktikan bahwa Starbucks adalah kedai kopi terbesar di seluruh dunia. Selain menjual minuman hangat yang berbasis espresso, Starbucks juga menjual minuman dingin, makanan ringan, dan secangkir biji kopi.
Starbucks yang pertama kali dibuka di Seattle pada tahun 90an dan terus berkembang pesat sampai tahun 2000an. Sebenarnya, pada tahun 2008 Starbucks memiliki 16.226 kedai, tapi pada saat itu, Starbucks memutuskan untuk menutup 600 kedainya dan memberhentikan 1000 pegawainya karena melemahnya perekonomian di AS. Penutupan dan pemberhentian pegawai ini menjadi akhir dari pertumbuhan pesat Starbucks sejak 90an.
Kedai Starbucks pertama di luar Seattle yang dibuka adalah di Vancouver dan Chicago. Dan cabang pertama di luar Amerika adalah di Tokyo, Jepang.
Dalam perkembangannya, Starbucks juga mengalami jatuh-bangun. Di AS misalnya, sempat ada beberapa warga yang menganggap Starbucks ini merupakan homogenisasi dari budaya Amerika. Starbucks pun mendapat beberapa serangan, seperti coretan di dinding, penuangan lem pada kunci pintu dan jendela kedai untuk menyulitkan pelanggan masuk ke dalam, sampai yang terparah adalah penempelan pengumuman dengan kop surat palsu Starbucks yang isinya adalah penyesalan atas penutupan ratusan kedai Starbucks di seuruh dunia.
Seiring dengan berjalannya waktu, Starbucks Company juga mengembangkan divisinya; Starbucks Entertainment dengan merk Hear Music yang memasarkan buku, musik, dan film.
Sekarang ini, sudah banyak kedai Starbucks yang menyediakan Wi-Fi, jadi penikmat kopi bisa makin nyaman banget untuk ngopi di Starbucks. Selain memang kopinya yang enak, suasananya juga nyaman banget.
Starbucks kini sudah bisa ditemui di berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk di Indonesia sendiri, hak waralaba Starbucks dimiliki oleh Mitra Adi Perkasa.
Oya foodlovers, mau makan ENAK dan MURAH? Coba deh buka http://lapar.com/
No comments:
Post a Comment