Siomay Pink. Apa itu Siomay Pink? Siomay Yo Pink ini dijajakan oleh seorang pedagang siomay keliling yang berpenampilan eksentrik, Pak Sriyono namanya.
Mungkin belum banyak yang tau tentang Siomay Pink ini. Bukan siomaynya yang berwarna pink, namun penampilan Pak Sriyono dan gerobaknya yang serba pink. Mulai dari sepeda, panci, baju, sepatu, topi, sendal, hingga jamnya warna pink. Siomay Yo Pink ini biasa dijumpai di Gandaria, Jakarta Selatan.
Lalu, apa sih tujuan dari penampilan Pak Sriyono dan Siomay Yo Pink-nya yang eksentrik itu? Untuk menarik pelanggan? Iya, salah satunya memang itu. Tapi tujuan utamanya adalah untuk bisa bertemu kembali dengan anak-anaknya.
Sedikit cerita tentang Pak Sriyono, dulu dia adalah seorang milyarder yang sukses dari hasil penjualan Siomay Senayan. Ya, dulu dialah pemilik dari Siomay Senayan. Awal karier Pak Sriyono adalah sebagai sales mobil, dan tiba-tiba dia itu suka banget makan siomay, jadi dia jadi belajar tuh gimana caranya bikin siomay. Setelah itu dia "berguru" sama seorang keturunan tiongkok gimana caranya membuat siomay. Ngga tanggung-tanggung loh, Pak Sriyono sempet kerja tanpa digaji selama setahun demi mendapatkan resep rahasia siomay guru tiongkoknya itu. Sampai akhirnya "guru"nya itu meninggal dan resep warisannya itu diteruskan pada Pak Sriyono. Tak lama kemudian, dia memberanikan diri untuk usaha siomay keliling dengan bantuan modal dari teman-temannya.
Dengan keuletan dan kegigihannya mengembangkan usahanya, akhirnya dia bisa membuka sebuah outlet siomaynya di Plaza Senayan yang dinamakan Siomay Senayan. Kesuksesannya pun semakin terlihat saat dia berhasil membuka beberapa cabang Siomay Senayan di berbagai tempat. Dengan keuntungan Rp 2miliar, dia menikmati kesuksesannya sebagai single.
Bisnis siomaynya itupun tidak goyah meskipun terjadi krisis moneter pada tahun 1998, justru cabangnya bertambah dimana-mana. Dia juga sempat menyuplai siomay di seluruh KFC, karena pada saat itu KFC menjajakan menu siomay.
Namun segala kesuksesannya ini mulai goyah saat dia menikah dengan seorang wanita yang tidak direstui oleh orang tua sang istri. Pertengkaran dan percekcokan pun tidak bisa dihindari, sampai perceraian pun memisahkan dia dengan istri dan kedua anaknya. Perceraian dan jarak dengan kedua anaknya inilah yang membuat konsentrasi bisnis Pak Sriyono melemah. Sampai yang terburuk adalah dia menjual hak paten Siomay Senayan, dan usahanya pun gulung tikar.
Dia dulu sempat juga membuka usaha Siomay di Pasaraya, namun karena kerinduannya pada anaknya, usaha ini tidak membawa kesuksesan baginya. Berkali-kali jatuh bangun dia lewati, sampai suatu hari dia mendapat bantuan modal dari seorang jemaah pengajian sebesar 1jt Rupiah, dan dia pun kembali membangkitkan usaha siomaynya.
Pak Sriyono memulai kembali usaha siomaynya dengan penampilan yang eksentrik. Dia berharap dengan berpenampilan eksentrik dan dikenal banyak orang, dia bisa bertemu dengan anaknya suatu hari nanti. Usahanya pun tidak sia-sia, karena banyak orang yang mulai mengenal dia, dia diundang oleh salah satu program tv nasional, dan dalam acara itu dia dipertemukan oleh kedua anaknya. Dia bersyukur karena anaknya mau mengakuinya sebagai ayahnya, meskipun kedua anaknya sudah memiliki ayah tiri seorang berkebangsaan Inggris yang kaya.
Banyak komentar negatif yang menghampiri Pak Sriyono, tapi hal itu tidak diambil hati. Karena berkat kegigihannya, sekarang keuntungan dari hasil berjualan Siomay Yo Pink itu meningkat 5 kali lipat, dari 200rb menjadi 1jt rupiah per hari. Pak Sriyono juga banyak menerima pesanan di acara-acara terntentu.
Kalau Food Enthusiasts tertarik sama Siomay Yo Pink ini, jalan-jalan aja ke daerah Gandaria, dan tanya sama tukang ojek, sopir bemo, atau anak-anak di sekitar kawasan itu, karena Siomay Yo Pink ini udah dikenal banget sama warga sekitar Gandaria :)
No comments:
Post a Comment