Tidak terasa besok sudah Hari Raya Imlek atau Tahun Baru Cina. Mendekati Imlek, di pusat-pusat perbelanjaan dipenuhi dengan hiasan berwarna merah khas Imlek. Lampion cantik warna merah sudah tergantung menambah suasana ceria Imlek. Nah, ada juga kuliner khas Imlek nih, yaitu kue keranjang. Kira-kira kenapa ya dinamain kue keranjang? Terus kenapa kue ini jadi kuliner khas Imlek? Ini dia informasi selengkapnya..
Kue ini dinamakan kue keranjang karena bentuknya yang menyerupai keranjang. Kue yang teksturnya kenyal dan lengket ini terbuat dari tepung, gula, dan ketan. Di Cina terdapat kebiasaan saat tahun baru Imlek untuk terlebih dahulu menyantap kue keranjang sebelum menyantap nasi sebagai suatu pengharapan agar dapat selalu beruntung dalam pekerjaannya sepanjang tahun.
Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.
Pada awalnya, kue ini dipercaya ditujukan sebagai hidangan untuk menyenangkan dewa Tungku agar membawa laporan yang menyenangkan kepada raja surga. Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun, dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.
Kue keranjang ini dapat disimpan lama, bahkan dengan dijemur dapat menjadi keras kayak batu dan awet. Sebelum menjadi keras kue ini disajikan langsung, tapi kalau udah terlanjur keras, dapat diolah terlebih dahulu dengan digoreng menggunakan tepung dan telur dan disajikan hangat-hangat. Dapat pula dijadikan bubur dengan dikukus kemudian ditambahkan bumbu-bumbu kesukaan.
Untuk di Indonesia sendiri, kue keranjang ini banyak diproduksi di Bogor dan Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment